Integrasi Religiusitas dalam Kerangka STEM
(Yogyakarta 24/01) Dunia pendidikan dewasa ini dituntut untuk terus berkembang menyesuaikan era globalisasi. Hal ini berarti perkembangan haruslah adaptif untuk seluruh kerangka sendi dan perangkat kerja pada setiap segmen kehidupan agar dapat selaras dengan gelombang peradaban yang kita kenal dengan istilah era 4.0.
Perkembangan tersebut menjadi sangat penting dalam dunia pendidikan guna meningkatkan sumber daya manusia mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Perkembangan di bidang sains ini mengacu pada Keterampilan Proses Sains (KPS). KPS merupakan metode ilmiah meliputi langkah-langkah menemukan sesuatu melalui eksperimen dan percobaan.
Sedangkan perkembangan di bidang teknologi mengacu pada kualitas pendidikan yang terus bekembang diberbagai era. Bagi pendidik, peningkatan sumber daya manusia menjadi PR menantang karena salah satu sumber pengetahuan generasi muda kita dialami saat proses pembelajaran di sekolah.
Dengan demikian, salah satu upaya peningkatan kulalitas pendidikan adalah pendidik yang kompeten dalam mengelola proses pembelajaran di sekolah.
Salah satu proses pembelajaran yang bisa diterapkan adalah STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). STEM merupakan proses pembelajaran atau pendekatan yang mengkombinasikan beberapa bidang ilmu seperti sains, teknologi, teknik atau rekayasa, serta matematika.
Aktivitas STEM melibatkan siswa dalam mendefinisikan dan merumuskan sebuah solusi terhadap masalah yang ada dalam dunia nyata. STEM juga memungkinkan siswa untuk menunjukkan semangat kerja sama tim, mengevaluasi dan menyelesaikan masalah yang rumit (Lutfi dkk, 2018: 189).
Dengan cara ini, siswa dapat memelihara jiwa kreatif, menumbuhkan bakat atau potensi diri yang dimiliki, dapat menghubungkan kelas dengan permasalahan dunia nyata dan mempersiapkan pekerjaan di masa mendatang dengan baik (Apriliana dkk, 2018: 101–10). Untuk itu, STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat mengakomodasi siswa dalam pengembangan kualitas siswa.
Pengembangan kualitas siswa tidak hanya berkaitan dengan hal ketrampilan dan pengetahuan saja melanikan juga karakter spiritualnya. Hal ini berarti tidak hanya tentang guru yang mampu mentransfer ilmu pengetahuan seperti sains dan matematika, tidak hanya tentang guru yang mempersiapkan siswanya agar dapat mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta tidak selalu membahas masalah teknik atau rekayasa.
Tetapi lebih dari itu, guru harus dapat memberikan teladan yang baik, mengajak yang ma’ruf dan menghindarkan yang munkar, serta membantu mengatasi kesulitan pada diri siswa. Dengan demikian, terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa atau sebalikmya saat proses pembelajaran berlangsung.
Salah satu faktor yang berpengaruh atas perkembangan siswa di sekolah adalah guru. Hal ini dikarenakan guru berperan memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian siswa di sekolah.
Seperti istilah yang sudah kita tahu, bahwa guru adalah orang tua kedua siswa di sekolah dan sekolah merupakan rumah keduanya. Sebagai orang tua kedua di sekolah guru berperan mendidik siswa agar berkepribadian baik dan berkarakter mulia. (*)
***
*)Oleh: Nafida Hetty Marhaeni, M.Pd. (Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMBY), dan Verra Arischa Kustantina (Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika angkatan 2018 )
toto slot
cabe4d
toto slot
toto slot
toto slot
situs toto
situs toto
bandar toto macau
cabe4d
situs toto
situs togel
toto slot
situs togel
situs togel
situs togel
situs togel
situs toto
cabe4d
cabe4d
bandar togel
situs togel
toto slot
situs toto
situs toto
data hk
situs togel
situs togel
toto slot
prediksi hk
situs toto
bandar togel
situs togel
Gandung
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *