(Yogyakarta 08/08), Indonesia kembali menjadi tuan rumah perhelatan multi event terbesar se-Asia Tenggara. Kali ini menyelenggarakan kejuaraan olahraga untuk disabilitas yaitu ASEAN Para Games. Event ini berlangsung tanggal 30 Juli hingga 6 Agustus 2022 yang mempertandingkan 14 cabang olahraga, antara lain: Atletik, Tenis Meja, Renang, Angkat Berat, Bulutangkis, Catur, Boccia, Goalball, Tenis Kursi Roda, Basket Kursi Roda, Voli Duduk, Judo, Panahan, Dan Sepakbola Cerebral Palsy. Akan hadir sekitar 1283 atlet dari 11 negara Asia Tenggara yang akan bertanding dalam event internasional ini. Setelah batal terselenggara pada 2019 dan 2021 diharapkan hadirnya ASEAN Para Games XI di kota Solo menjadikan harapan bagi atlit untuk menunjukkan kemampuannya setelah lama menjalani proses latihan yang panjang.

Hal yang menarik dari event internasional ini, dari sekian banyak atlit Indonesia yang akan bertanding ada salah satu atlit Indonesia dari cabang olahraga bulutangkis yang mempunyai keinginan tinggi. Tidak hanya ingin meraih prestasi dalam kejuaraan saja tapi juga ingin meraih mimpi dalam pendidikan sarjana. Dia adalah Suryo Nugroho  atlit Para Badminton kategori SU5. Sederet prestasi nasional maupun internasional sudah diraihnya. Yang terbaru dalam event ASEAN Para Games mendapatkan medali emas untuk nomor Men’S Team-SUS. Selanjutnya untuk nomor Single Suryo Nugroho akan menghadapi Malaysia di babak semifinal.
Dalam tahun ajaran ini dia tercatat sebagai mahasiswa prodi ilmu keolahragaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Suryo mengatakan bahwa pendidikan itu juga penting apalagi ketika besok saya sudah tidak aktif lagi menjadi atlit. Jadi saya ingin menuntaskan mimpi saya selain berprestasi dilapangan juga dapat menyandang gelar sarjana, ungkapnya. Adapun peran pelatih dan keluarga terdekat yang mendukung karirnya. Yang menjadikan dirinya termotivasi untuk melanjutkan studi lagi. 

Program studi ilmu keolahragaan UMBY mempunyai visi dan misi salah satunya dapat memfasilitasi bagi atlit yang ingin melanjutkan studi tetapi juga tetap dapat latihan sesuai intruksi pelatih. Karena dalam perkuliahannya tidak hanya diakses secara offline saja tetapi juga bisa online. Seperti yang diungkapkan oleh kaprodi ilkor ardhika falaahudin bahwa prodi ilkor menjembatani bagi atlit yang ingin mendapatkan pendidikan dan juga bisa tetap fokus latihan. Untuk kedepannya akan dilakukan talent scouting secara lebih luas agar dapat memunculkan atlit seperti mas suryo, tegasnya. *) Rep. Ardhika Fallahudin-Red. GSunArdhie